Karya
seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang diciptakan untuk tujuan
fungsional (untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis).
A. Jenis
Karya Seni Rupa Terapan
1.
Seni
Kriya adalah cabang seni rupa yang berwujud dua dimensi ataupun tiga dimensi,
dan memiliki fungsi praktis maupun fungsi hias serta dapat dibuat dengan aneka
bahan. Karya seni kriya dapat diwujudkan dari aneka bahan seperti tanah liat,
pandan, bambu, kayu, perak, emas dan sebagainya.
2.
Arsitektur
adalah cabang seni rupa yang ditujukan untuk merancang bangunan (rumah, tempat
ibadah, sarana rekreasi, perkantoran, dll) agar memiliki nilai artistik dan
estetis.
3.
Desain
Desain memiliki arti rancangan, adapaun
dalam seni rupa desain terbagi menjadi tiga :
a.
Desain
Interior adalah seni
merancang dan menata ruangan atau suatu kegiatan yang berupaya untuk memecahkan
masalah akan kebutuhan ruangan yang nyaman dan indah dalam sebuah ruangan, bisa
berupa ruangan rumah, perkantoran, kamar hotel, pusat pertokoan, rumah sakit,
dll.
b.
Desain
Eksterior adalah seni
merancang dan menata suatu bentuk keindahan yang ada diluar ruangan atau suatu
kegiatan yang berupaya untuk memecahkan masalah akan kebutuhan luar ruangan
yang nyaman dan indah, misalnya taman kota, taman rekreasi, taman rumah dll.
c.
Desain
Komunikasi Visual
adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat
akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti iklan, poster, brosur, undangan,
majalah, surat kabar, logo perusahaan, dll.
d.
Desain
Produk adalah cabang
seni rupa yang berupaya untuk memecahkan persoalan kebutuhan masyarakat akan
peralatan dan benda sehari-hari untuk menunjang kegiatannya. Misalnya mebel,
alat rumah tangga, alat transportasi, alat tulis, pakaian, sepatu, dll.
B. Mengenal
Desain Komunikasi Visual (Reklame)
Desain
Komunikasi Visual adalah cabang seni rupa yang berupaya untuk memecahkan
kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang dicetak, seperti iklan, poster,
brosur, undangan, majalah, surat kabar, logo perusahaan, dll. Desain Komunikasi
Visual sering disebut dengan Reklame.
1. Pengertian
Reklame
Para penjual makanan yang berkeliling di sekitar rumah
kalian selalu mempunyai cara yang unik untuk menawarkan dagangannya. Ada
yang menggunakan kentongan, ada yang membunyikan mangkok atau dengan
bunyi-bunyian lain memakai musik dari kaset. Kegiatan ini merupakan cara
menawarkan barang supaya orang mengenal dan tertarik untuk kemudian
membelinya. Proses menawarkan barang atau jasa inilah yang dikenal dengan
istilah reklame.
Berdasarkan
istilah, kata reklame barasal dari bahasa Spanyol, kata RE
(kembali/berulang) dan CLAMOS (berseru). Reklame berarti seruan
yang berulang atau kembali diserukan. Pengertian yang lebih luas dari
reklame adalah suatu karya seni rupa yang bertujuan untuk
menginformasikan, mengajak, menganjurkan, mempropagandakan atau menawarkan produk (sesuatu berupa barang
atau jasa) kepada konsumen dengan cara yang menarik sehingga konsumen ingin
memiliki, menggunakan atau membelinya.
Reklame berdasarkan cara penyampaiannya dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Cara
tradisional
Reklame
dalam bentuk yang sederhana baik peralatan maupun teknik penyampaiannya.
Beberapa bentuk reklame jenis ini misalnya :
·
Penjual bakso keliling yang
membunyikan mangkoknya dengan sendok.
·
Penjual sate menggunakan lonceng
kecil sehingga orang mengetahui jika ada penjual sate yang datang.
·
Penjual Ice Cream dengan musik yang
menarik.
·
Penjual obat tradisional menggunakan
pengeras suara dan atraksi untuk menarik perhatian pengunjung di pasar dan lain
sebagainya.
b. Cara
Modern
Reklame
dalam bentuk yang lebih modern baik media maupun teknik penyampaiannya.
Beberapa bentuk reklame jenis ini misalnya : Poster, Iklan, Plakat, Spanduk,
Selebaran, Baliho, Billboard, Buklet, Embalase, Mobile, Etalase, Brosur,
Etiket, Pamflet, Logo, dan sebagainya
2. Media
Reklame
Berdasarkan
media penyampaiannya Reklame dibedakan menjadi :
a. Reklame
Audio
Media
yang digunakan adalah suara atau kode bunyi-bunyian tertentu, baik dengan alat
tertentu atau dengan vokal manusia. Contohnya pada bentuk reklame secara
tradisional. Tetapi reklame Audio secara modern sekarang sudah banyak
yang menggunakan seperti reklame melalui siaran radio. Melalui siaran
radio, pesan atau penawaran dilakukan dengan cara diucapkan atau dibacakan
dengan dialog.
b. Reklame
Visual
Media
yang digunakan adalah obyek yang dapat dilihat mata dan gambar, baik gambar
diam maupun gambar yang bergerak (film). Yang termasuk jenis reklame
visual antara lain :
· Poster
Merupakan
jenis reklame yang berisi suatu himbauan tentang suatu hal agar masyarakat
mematuhi himbauan tersebut.
· Iklan
Merupakan
jenis reklame yang mengkomunikasikan atau menawarkan suatu produk baik barang
maupun jasa agar masyarakat tertarik untuk membeli dan menggunakan produk
tersebut.
· Plakat
Bentuknya
secara visual hampir sama dengan poster, hanya ukurannya saja yang lebih kecil
dan biasanya ditempel di tembok atau di pohon-pohon di tepi jalan. Penyajiannya
lebih sederhana dibandingkan dengan poster.
· Spanduk
Berbentuk
selembar kain yang direntangkan melintang di atas jalan raya atau di tepi
jalan. Tulisan pada spanduk lebih sederhana dan mudah dibaca serta
dipahami para pemakai jalan atau pengendara kendaraan dapat membacanya tanpa
harus berhenti.
· Selebaran
Bentuknya
kecil seperti plakat tetapi sudah dilengkapi dengan gambar. Ciri khas
bentuk reklame ini adalah cara menyampaikannya yaitu dengan cara diberikan
secara langsung dari tangan ke tangan kepada calon konsumen. Adapula yang
dilakukan dengan cara disebar begitu saja dari mobil sambil berjalan atau dari
atas pesawat yang sedang terbang.
· Baliho
Bersifat
sementara dan ukurannya besar dan diletakkan di tepi jalan-jalan yang
strategis. Dibuat secara semi permanen dengan bambu, kayu, atau pipa besi
sebagai penyangganya. Namun sekarang sudah dijumpai bentuk baliho yang menggunakan
media kain atau kertas yang berukuran sangat besar dan ditempelkan pada tempat
khusus.
· Billboard
Hampir
sama dengan baliho karena berukuran besar, tetapi jenis reklame ini
sifatnya lebih permanen karena dipasang dalam waktu yang cukup lama dan ditempatkan
diatap atau diatas pertokoan.
· Buklet
Berbentuk
seperti buku karena tulisan dan gambarnya terdiri dari beberapa halaman yang
dijilid atau dilipat-lipat. Informasi yang ingin disampaikan lebih
lengkap.
· Embalase
Bentuk
reklame yang dibuat langsung pada permukaan kemasan barang atau produk.
· Mobile
Reklame
berbentuk media tiga dimensi yang dapat bergerak. Baik bergerak sendiri
karena tertiup angin (digantung) atau dengan mesin motor penggerak bertenaga
batery/ listrik. Ada juga jenis reklame ini yang menggunakan media balon
gas.
· Etalase
Reklame
tiga dimensi yang terdapat pada ruang kaca di depan-depan toko.
Memamerkan barang yang dijual dengan penataan yang menarik.
Biasanya menggunakan patung-patung manusia (manequin) untuk memamerkan pakaian
yang dijual.
· Brosur
Brosur adalah publikasi resmi perusahaan berbentuk
cetakan, yang berisi informasi mengenai suatu produk,layanan, atau program,
yang ditujukan kepada pasar sasaran (target market) atau khalayak sasaran
(target audiens) tertentu, di bagikan secara cuma-cuma alias gratis dengan
tujuan untuk memperkenalkan secara lebih terperinci mengenai produk,layanan,
program tersebut untuk membantu upaya pemasaran atau marketing public
relations.
· Etiket
Etiket
(Belanda) secarik kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang)
yang bertuliskan nama, isi, dan sebagainya tentang barang itu.
· Pamflet
pamflet
adalah selebaran kertas yang berisi pengumuman, pemberitahuan, promosi tentang
suatu kegiatan atau hal tertentu yang hanya di cetak pada satu sisinya dimana
tujuan utamanya adalah penyampaian informasi dan biasanya ditempelkan pada
papan-papan pengumuman, pada tembok-tembok dan lain-lain.
· Logo
Logo
adalah bentuk media reklame yang simbolik dekoratif serta berfungsi sebagai
tanda pengenal suatu lembaga atau perusahaan.
c. Reklame
Audio-Visual
Menggunakan
media gabungan dari audio dan visual. Contohnya pada bentuk reklame yang
ditayangkan di televisi, slide atau video klip. Penyampaian reklame
dengan media ini dianggap paling berhasil karena menarik dan lebih mudah
dipahami orang.
3. Tujuan
Pembuatan Reklame
Berdasarkan
tujuan pembuatannya, reklame dibedakan menjadi reklame komersial dan reklame
non komersial.
a. Reklame
Komersial (Ekonomis)
Reklame
yang dibuat untuk menawarkan barang dan jasa. Dengan reklame diharapkan
pembeli lebih tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan dan keuntungan
yang diperoleh lebih banyak. Jenis reklame ini banyak digunakan para
pedagang atau pengusaha dalam meningkatkan keuntungan.
b. Reklame
Non- Komersial (Sosial)
Reklame
yang dibuat untuk mengajak atau menghimbau orang lain untuk mau melakukan
sesuatu. Keuntungan yang diperoleh biasanya bukan dalam bentuk materi
secara langsung. Misalnya poster PIN (Pekan Immunisasi Nasional), poster
anjuran untuk hidup bersih, poster peringatan bahaya demam berdarah, poster
bahaya narkoba dan sebagainya.
4. Unsur-unsur dalam Reklame Visual
Bentuk
reklame yang baik, mudah dipahami dan menarik harus memperhatikan beberapa
unsur pendukungnya. Beberapa unsur pendukung tersebut adalah :
a. Teks
atau slogan yang jelas dan mudah dimengerti
Terdiri
dari teks utama (headline) dan teks penjelasan yang mendukung headline.
b. Bahasa
yang baik dan menarik dengan bentuk huruf yang sesuai
Pemilihan
bahasa dan kalimat harus disesuaikan dengan sasaran konsumen/pembaca yang akan
menggunakan produk, begitu juga dengan bentuk dan warna hurufnya. Bahasa
yang digunakan pada reklame pupuk untuk petani tentu berbeda dengan bahasa yang
digunakan pada reklame komputer untuk pengusaha, berbeda juga dengan reklame
mainan untuk anak-anak.
c. Gambar
illustrasi menarik dan mudah diingat.
Ilustrasi
gambarnya tidak boleh bohong artinya bentuk gambar harus sesuai dengan produk
aslinya. Obyek yang digunakan juga menyesuaikan dengan tema dan tujuan
reklamenya. Misalnya gambar-gambar kartun yang lucu banyak digunakan pada
reklame produk anak-anak.
d. Lay
Out yang baik (tata letak antara gambar dengan tulisan)
Harus
cerdik dalam menempatkan posisi teks dan gambarnya. Dalam hal ini
pengaturan komposisi mempunyai peran penting sehingga secara keseluruhan
reklame menjadi enak dilihat dan pesan yang disampaikan cepat dipahami.
e. Warna
yang menarik dan tepat sesuai dengan isi reklame
Dalam
hal ini harus dipahami sifat-sifat warna, karena jenis warna sangat
mempengaruhi psikologis orang yang melihatnya. Terlalu banyak warna merah
cenderung membuat orang yang melihatnya merasa panas sehingga kurang sesuai
jika digunakan pada reklame minuman segar. Contoh lain, anak-anak
menyukai warna-warna yang terang dan cerah, sehingga untuk reklame produk
anak-anak, jenis warna seperti merah, kuning, biru, banyak digunakan.
5. Mengenal Bentuk Huruf
Tulisan dalam bentuk kalimat yang terdapat di dalam reklame
sangat menentukan keberhasilan reklame. Huruf sering diartikan sebagai
simbol bunyi dan dapat mencerminkan karakter atau pesan yang ingin
disampaikan. Oleh karena itu tema yang disampaikan, produk yang
ditawarkan atau jenis konsumen yang melihatnya ikut menentukan bagaimana bentuk
huruf yang tepat.
Beberapa contoh huruf dengan berbagai bentuk yang memberikan
kesan atau perasaan baru bagi orang yang membacanya sesuai pesan yang ingin
disampaikan.
Jika kalian perhatikan baik-baik, beberapa jenis huruf ada
yang memberikan kesan lucu, ceria, memberi kesan elegan / indah tetapi ada juga
bentuk huruf yang memberi kesan menakutkan. Kalian juga dapat berkreasi
sendiri dengan bentuk-bentuk huruf ciptaan sendiri, dengan catatan bentuknya
tidak meninggalkan pola aslinya. Untuk itu ada baiknya kalian mempelajari
sejarah dan pola dasar bentuk huruf.
a.
Sejarah Perkembangan Huruf
1. Huruf pertama disebut Picthograph, diyakini mulai dikenal
manusia sekitar tahun 2000 SM. Bentuknya masih berupa simbol-simbol
gambar yang mewakili maksud tertentu.
2. Mulai tahun 1000 M, bentuk dan jenis
huruf yang digunakan mulai berkembang pada masing-masing negara. Di
daerah Babilonia muncul jenis huruf Yunani Latin dan huruf Arab. Di daerah
Mesir dikenal dengan jenis huruf Paku (Hyrogliph, dipahat pada lempengan tanah
menggunakan paku). Huruf Kanji dikenal di daratan Cina.
3.
Tahun 114 Masehi dikenal 23 jenis
abjad oleh bangsa Romawi, yang menjadi asal mula huruf yang kalian kenal
sekarang ini.
4.
Huruf cetak mulai dikenal pada tahun
1455 Masehi.
5. Tahun 1540 Masehi muncul bentuk
huruf berkait sebagai perkembangan dari huruf Romawi. ( kait = serif ) dikenal
dengan nama Garamond.
6.
Abad 19 menjadi awal kemunculan
jenis huruf Egypt (Beton) dan
huruf tanpa kait Sans serif.
Dari sini kemudian banyak bermunculan jenis-jenis huruf yang jumlahnya sangat
banyak dan bervariasi.
Penulis : Teguh
Triwasono, S.Pd.
Materi ini dapat di download di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar